Sesiang ini, sudah dua kali, Mamak miscall. Usut punya usut, beliau darah e sedang MUNJUK gegara habis telpon TELEMARKETING pihak asuransi A...
Sesiang ini, sudah dua kali, Mamak miscall. Usut punya usut, beliau darah e sedang MUNJUK gegara habis telpon TELEMARKETING pihak asuransi AXA Mandiri. Beberapa hari sebelumnya memang sudah kuwanti-wanti untuk segera menelpon mereka. Yah, tentu untuk menanyakan polis yang tidak kunjung diberikan. Sampai setiap kali telpon, tanggalan di rumah ditandai. Istilah bekennya macam itu.
Begini kurang lebih percakapan yang berhasil aku tangkap di sela-sela My Mamak emosi tadi.
TeleMarketing : TM
TM : Halo selamat pagi, dengan XXX ada yang bisa saya bantu.
Mamak : Halo mas, saya mau menanyakan polis yang nggak juga datang, ini bagaimana?
TM : Maaf dengan ibu siapa dan nomor polisnya berapa biar saya cek-an.
Mamak : Nama saya S-------- dan nomor polisnya 1-------
TM : Tunggu sebentar ya buk biar saya cek-an. -------- bersambung dengan lagu-lagu
Selang beberapa menit kemudian.
TM : Maaf ibu, untuk nama S------- dengan nomor polis 1------ buku polisnya sudah dikirim dengan penerima bapak BIMO pada tanggal 26 Mei 2016.
Mamak : Dengan nada emosi karena merasa sudah emosi sedari awal langsung ngomong, “Loh bagaimana ini, kemarin tanggal 24 Mei disuruh nunggu lagi sampai 2 minggu baru diproses. Kok sekarang bilangnya sudah dikirim atas nama penerima BIMO. Bulan lalu, tanggal 14 juga katanya sudah dikirim dan nama penerimanya WAHYU. Anda jangan coba-coba nipu saya ya.” Emosi Mamak sudah berapi-api gegara merasa ditipu. “Rumah saya sengaja buka mulai subuh sampai magrib selama beberapa bulan ini karena dijanjikan akan dikirimi bukti polisnya. Tapi nyatanya apa? Sampai sekarang nggak ada kelanjutannya. Kemarin, ngomongnya penerima Wahyu. Sekarang ganti BIMO. Besuk mau ganti siapa lagi? Sekarang saya mau nutup ASU-RANSINYA SAJA. Semuanya PENIPU. NGGAK ANDA, NGGAK KURIRNYA PENIPU.” (Maaf bang KURIR ASPAL. Entah kurir darimana sehingga nggak ngenalin alamat rumahku. Nggak mungkin kurir JNE,Tiki dan Pos nggak amanah kan? )
Telemarketing yang sejak tadi mendengarkan emosi Mamak tak bisa bicara banyak dan Cuma menjanjikan akan menelpon 3 hari ke depan untuk klaim penutupan ASU-RANSINYA.
Kronologinya macam ini
7 Maret 2016 Mamak dapat telpon dari pihak telemarketing AXA MANDIRI. Nah, menurut yang aku baca lewat beberapa situs online, apapun yang kita bicarakan dengan pihak telemarketing ini direkam pihak TELEMARKETING sebagai bukti persetujuan. Jika sekali kita bilang IYA, entah arah pembicaraanya apa itu sudah menjadi bukti jika kita setuju. Misal, pihak TELEMARKETING selesai ngoceh dan kita bilang, “Oh iya paham.” Berarti kita sama saja sudah setuju dengan apa yang akan dilakukan pihak TELEMARKETING Mandiri ini. SO, buat kamu-kamu yang merasa punya dan belum mengetahui detail tentang ocehan TELEMARKETING ini, lebih baik nggak perlu ngeluarin suara. Atau lebih baik, langsung tutup telpon anda, jika mengetahui nomor-nomor yang tidak dikenal. Karena apa? Ya, pihak TELEMARKETING ini nggak bilang dari awal kalau ini adalah program ASU-RANSI. Katanya sih ya nabung biasa. Dan dalam jangka tertentu bisa diklaim atau yah autodebit ke rekening kita.
Orangtua mana sih yang nggak menginginkan anaknya punya tabungan yang ntarnya bisa diambil selepas nggak lagi kerja di luar negeri. Yowes, karena kebujuk rayuan inilah Mamak akhirnya bilang OK tanpa mendalami lebih lanjut ke belakang hari.
Dan dengan kejadian bulan Maret lalu, secara otomatis pihak bank Mandiri memotong tabunganku yang emang atas nama Mamak secara manual setiap bulannya. Kaget sih pertama kali ngecek lewat Internet Banking (IB) kok tetiba saldo ilang sendiri dengan rincian di mutasi atas nama XXX. Dan setelah aku tanyakan ke Mamak, beliau bilang nggak apa itu. Sama aja kok kayak kita nabung. Nanti kalau kita sakit atau ada apa-apa bisa klaim. Pada waktu itu sih aku nggak terlalu khawatir. Tapi beberapa hari setelahnya, aku baca di situs online kalau emang banyak di antara mereka lebih memilih menutup polis lewat TELEMARKETING Ini ketimbang melanjutkanya lagi.
Poin yang saya ambil lewat web itu menyebutkan. Keuntungan dari program ini buat nasabah adalah bahwasanya klaimnya akan dikembalikan bila yang bersangkutan mati karena KECELAKAAN kepada ahli waris. Jadi semisal yang mati nggak kecelakaan ya nggak dapat. Sedikit ngakak sih bacanya. Lah untung darimana coba. Mosok yo kecelakaan. Kan pengennya meninggal dalam keadaan yang enak gitu. Missal pas baca al-quran atau sholat. Lah ini kecelakaan. Apa enaknya coba. Hmmm….
FIX BUAT NUTUP POLIS AXA MANDIRI. Pasalnya apa?
1. Tidak adanya komitmen dari pihak AXA Mandiri untuk memberikan polis yang katanya dijanjikan hanya 14 hari setelah masa telepon itu terputus.
2. Banyak di antara mereka yang mengalami hal serupa. Contohnya saja tadi, tentang pengiriman POLIS yang katanya sudah sampai dengan selamat dan diterima dengan baik oleh orang rumah. Lah banyak di antara mereka yang bilang kalau mereka on time di rumah selama masa itu dan memastikan selalu ada orang di rumah bila ada barang yang datang. Tapi nyatanya apa? Mamak membuktikannya tadi. Polis pertama sudah diterima sama yang namanya Wahyu. Kedua diterima sama yang namanya BIMO.
Hellllooooooo……Mas Telemarketing
Dari sekian anak kecil dan tetangga saya, itu nggak ada yang namanya WAHYU DAN BIMO. Masak iya, keluargaku yang sudah menetap sedari aku orok di situ nggak ada yang kenal? ALhamdullilah orang LODERESAN itu insyallah dalam sistem pertetanggaan masih kental. Masak iya, sampai surat macam itu tidak dikasihkan sama yang bersangkutan. Trus si Wahyu dan BIMO ini Imigran darimana coba? Yang tetiba datang gitu ke kampungku terus ngembat Polis.
Dari hal yang sepele ini saja, pihak AXA Mandiri tidak memberikan komitmennya pada kami sebagai pelanggan. Mau percaya darimana coba? Lagian pas TELEMARKETINGNYA bilang kalau uang itu bakalan balik dengan sendiri ke rekening kita setelah 5 tahun, justeru pada kenyataannya beberapa orang tidak mendapatkan bukti itu. Yang katanya pula programnya sama aja nabung namun kenyataanya juga jauh berbeda. Nggak sesuai apa yang pertama dipromoin.
Dan setelah membaca beberapa situs yang menguatkan ternyata program ini adalah ASU-RANSI Axa Mandiri Secure Plan . Yang musti nunggu sakit dan mati (sesuai status mbak Ani beberapa hari silam) untuk mendapat klaim uang itu kembali. “YANG SEPERTI INI SAMA AJA KITA NABUNG, BU.” Nabung apanya? Wong dari jangka yang dijanjikan itu justeru TELEMARKETINGnya bohong. Okelah ini jaminan kesehatan. Tapi tahukah ANDA? Semua ini memberatkan kita. Yah, yang merasa nggak berat pasti nggak complain.
Sebaiknya,Telemarketing (ASU-RANSI) AXA Mandiri memberikan penjelasan secara jujur dan lebih fair lagi dalam menjalankan bisnisnya. Jangan karena ingin untung banyak tapi di sisi lain justeru merugikan orang lain. Ngomong panjang lebar dan tidak memberi kesempatan bagi nasabah untuk berfikir dan memberikan pertanyaan. Ngerti OPO ORA. DOA ORANG YANG TERZOLIMI LEBIH MAKBUL.
Janji-janji manis itu semua kosong. Masih manisan duren bisa dibedong dan bisa membuat perut yang tadinya kosong jadi tambah kayak gentong. Hikz.
Buat kawan-kawan yang merasa ingin ikut ASU-RANSI dan mampu ya nggak apa sih ikut. Tapi saran saja, LEBIH BAIK JANGAN. Nikmati dengan apa yang kalian punya dan jangan berharap sakit terlalu berat untuk bisa mendapatkan klaim itu :v mosok iyo KUDU SEKARAT BIAR UANG SEGERA MENDARAT. Ih, ngerilah kalau mikirnya duit terus. :v
Kata orang, “nggak apa sih, jaga-jaga kalau sakit.” Njagani kok sakit :D katane obat mahallah. Back to Nature. Bukane udah dikasih tahu, bahwa Allah nggak akan nyoba seorang hamba melebihi kemampuane. Semisal nggak kuat ya pasti balik ke akhirat. Bismillah aja deh moga nggak terlalu sakit yang begitu amat.
Tulisan ini, bukan ingin menjatuhkan pihak AXA Mandiri. Tapi bertujuan agar yang nggak tahu, biar lebih tahu lagi. Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan. Bahwa kekecewaan dan wewenang ada di tangan Mamak :D soalnya yang di sini Cuma bayarin ae :D nggak maulah sesuai yang diceritakan bahwa klaim ini kudu nunggu mati KECELAKAAN baru ahli waris dapat santunan.
Nggak perlu rasanya seorang aku berharap dengan uang yang demikian. Dan nggak mau pula jadi DARSEM part 2 :D Ntar dicoba macem mana. Apalagi ini Mamak sendiri yang harusnya dimuliakan dengan doa-doa yang baik.
Untuk Telemarketingnya, Please deh STOP TIPU-TIPU. KUALAT BARU TAHU RASA LU….
NO DEBAT
Tulisan ini sudah pernah aku upload di Facebook Zhiang Zie Yie
Jika kalian mengalami nasib yang sama bisa langsung komen ya. Biar tak ada lagi kasus yang sama yes.
COMMENTS