Alhamdullillah

 Di akhir tahun 2021 atau lebih tepatnya, sehari setelah menikmati tiket gratisan, aku kena radang tenggorokan. Sebuah penyakit yang membuat...

 Di akhir tahun 2021 atau lebih tepatnya, sehari setelah menikmati tiket gratisan, aku kena radang tenggorokan. Sebuah penyakit yang membuat imunitas dalam tubuh turun drastis. Bisa dibilang, ini kali pertama aku mengalami penyakit yang seserius itu dalam waktu 1 minggu hingga detik ini aku menuliskan cerita yang mungkin akan membuat kalian bosan. Tapi, aku hanya ingin berbagi, ya siapa tahu kelak ketika kalian mengalaminya, kalian nggak akan panik. Apalagi sakit dalam kondisi saat di negeri rantau. Asli, nggak ada sesiapa yang bisa menemani kita kecuali keluarga majikan. 

Baiklah, aku mulai ceritanya. 

20 Desember 2021

Aku sudah merasakan kurang enak badan. Tenggorokan sudah mulai gatal namun aku tak batuk. Hari itu, aku langsung meminum obat penurun demam yang dibeli majikan dari Jepang. Biasanya, ketika aku minum itu, langsung enakan dan berangsur membaik. Tapi, ini beda. Justeru setelah meminumnya, tenggorokanku terasa kering. Badanku mulai menggigil tak karuan. Aku masih makan nasi normal, namun nafsu itu tak seperti hari-hari normal. 

21 Desember 2021

Aku mulai merasakan demam. Tapi tak batuk ataupun pilek. Badanku panas. Namun, aku merasakan dingin yang hebat. Aku masih bisa makan namun tak nafsu. Hanya beberapa sendok nasi yang masuk ke dalam perut. Tenggorokan semakin kering dan aku seperti kekurangan cairan. Aku minum banyak kala itu. Seperti orang yang tak pernah minum air sama sekali. Rasanya haus sekali. Beberapa kali harus pergi ke toilet dan itu rasanya nggak enak banget. Aku ganti meminum obat dosis tinggi yang biasanya aku minum saat demam. Dan biasanya setelah minum obat itu, aku sembuh. Tapi tak seperti biasa, justeru aku drop. 

22 Desember 2021

Ada 2 benjolan kecil di rahang. Panas rasanya. Aku mengusap-usapnya agar hilang. Iya sih emang hilang ya walau bentar. Karena dalam beberapa saat justeru tambah besar seperti gondog. Saat itu aku sudah minum adem sari. Yang disinyalir bisa meredakan panas dalam. Tapi justeru aku salah. Aku tambah demam dan tak bisa makan. 

23 Desember 2021 

Aku muntah-muntah. Lemas kali badanku. Di sisi lain aku juga harus merawat Mama. Hari itu, aku nggak kerja. Tidur-tiduran aja. Tiap kali ada keluhan, aku langsung googling. Mencari solusi. Karena dari tanggal 22 aku sudah tak bisa makan. Setiap kali muntah, rasanya lemas sekali. Dan nyakitin banget. Benjolan di tenggorokan juga kian membesar. 

24 Desember 2021

Aku sesak nafas. Ya, merasakan kelelahan banget kala itu. Tiap jalan beberapa langkah, rasanya sesak sekali. Saat turun ke bawah untuk belanja, rasanya seperti mau pingsan. Beruntung sekali, kala itu, majikan tak di rumah. Jadi setelah pulang dari pasar, aku bisa rebahan. Rasanya capek banget. 

25 Desember 2021 

Aku sudah kelelahan. Karena sudah 4 hari tak makan. Berat badanku turun drastis. Dari 87 kg jadi 81 kg. Ini bukan diet. Efek radang tenggorokan, jadilah aku tak bisa memakan barang sebiji nasi. Akhirnya, aku bilang sama majikan, "aku sakit." 

26 Desember 2021

Aku dibawa anaknya simbok alias KOKO untuk pergi ke dokter. Dokter bilang, aku radang tenggorokan. Terlalu banyak makan pedas. Kurang minum. Kurang tidur juga. Akhirnya, aku diberi obat. Banyak kali yang harus aku minum. 

27 Desember 2021 - 1 Januari 2022

Masa penyembuhan. Dan ketika tulisan ini aku buat. Alhamdullillah aku sembuh. Ya, walau masih ada 2 benjolan bersarang di rahang. Setidaknya aku sudah melewati masa itu. Masa di mana aku harus berperang melawan penyakit yang harusnya aku bisa mengatisipasinya. 

Sekarang, aku akan lebih selektif lagi ketika menerima makanan atau minuman dari orang. Karena tubuh ini rentan sekali. Jadi ya lebih baik mencegah daripada harus mengobati. 

TERIMA KASIH sudah membaca. Semoga kalian sehat selalu di sana. Love U All.