Larangan membayangi makanan laut Fukushima setelah pelepasan air yang terkontaminasi

 Makanan laut yang diimpor dari Fukushima dan prefektur tetangga mungkin dilarang karena menteri lingkungan Tse Chin-wan bersumpah untuk mem...

 Makanan laut yang diimpor dari Fukushima dan prefektur tetangga mungkin dilarang karena menteri lingkungan Tse Chin-wan bersumpah untuk memperketat pembatasan produk Jepang di tengah rencana negara itu untuk membuang air radioaktif.

Jepang akan melepaskan 1,3 juta meter kubik air yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima yang hancur akibat gempa 2011 dalam beberapa bulan mendatang.

Berbicara pada pertemuan komite keuangan kemarin, Tse mengatakan pihak berwenang akan memperkuat kontrol pada produk makanan impor dari Jepang dan mengacu pada kebijakan China dan penilaian risiko yang dilakukan oleh Badan Energi Atom Internasional.

Seorang juru bicara Biro Lingkungan dan Ekologi mengatakan kepada The Standard bahwa semua makanan laut Jepang yang diimpor ke kota itu akan menjalani uji radiasi nuklir. Makanan laut dari beberapa prefektur tanpa sertifikasi bahwa tingkat radiasinya di bawah standar Codex Alimentarius Commission dapat dilarang.

Pihak berwenang akan mengumumkan hasil tes setiap hari. Laboratorium umum telah diinstruksikan untuk memastikan kecukupan tenaga kerja, dengan HK$6 juta dialokasikan untuk membeli alat uji tambahan.

Wakil sekretaris Anthony Li Ping-wai mengatakan gugus tugas antardepartemen telah dibentuk untuk membahas opsi dan pemerintah secara teratur berbicara dengan pihak berwenang di Jepang.

Tse mengatakan pemerintah sangat menentang pembuangan air limbah nuklir Jepang tanpa persetujuan dari daerah sekitarnya.

Bulan lalu, Jepang mengirim perwakilan ke Hong Kong untuk menjelaskan pengaturan tersebut. Seorang manajer dari Tokyo Electric Power Co mengatakan air limbah akan diencerkan beberapa kali dan dinilai untuk memastikan zat radioaktif berada di bawah standar peraturan sebelum dibuang ke laut.

Pada masalah yang berbeda, Tse mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pihak berwenang berusaha untuk mengurangi setengah dari bintik hitam hewan pengerat pada akhir tahun. Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan menangkap 27.000 hewan pengerat hidup pada paruh kedua tahun lalu, meningkat sekitar 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dia mengatakan FEHD telah mengadopsi serangkaian tindakan, termasuk membentuk tim pengendalian hewan pengerat semalaman dan penggunaan teknologi baru.

Anggota parlemen Tony Tse Wai-chuen dari sektor arsitektur, survei, perencanaan dan lansekap mengatakan target untuk mengurangi separuh bintik hitam mungkin terlalu rendah, menambahkan bahwa serangan tikus harus dikurangi seminimal mungkin.

Anggota parlemen DAB Elizabeth Quat Pei-fan khawatir penggunaan perangkap lem tikus dapat membahayakan hewan lain seperti burung.

Direktur FEHD Irene Young Bick-kwan mengatakan pemerintah hanya akan menempatkan perangkap lem tikus di dalam ruangan dengan serangan yang parah.