Warga Hongkong buru-buru potong rambut sebelum penutupan wajib

 Antrean panjang muncul di luar salon rambut melintasi Hong Kong saat orang-orang memanfaatkan kesempatan terakhir mereka untuk memotong ram...

 Antrean panjang muncul di luar salon rambut melintasi Hong Kong saat orang-orang memanfaatkan kesempatan terakhir mereka untuk memotong rambut sebelum penutupan pada hari Kamis.

Tetapi terburu-buru datang dengan risiko potongan yang buruk - seorang pria memposting gambar rambut "segitiga"-nya setelah dia melakukan pemotongan cepat pada hari Selasa.

Berbicara dalam konferensi pers pada hari Selasa, Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor mengumumkan semua salon di kota akan tutup mulai Kamis (10 Februari) hingga 24 Februari tengah malam. yang divaksinasi untuk masuk mulai 24 Februari.

Lam juga mengumumkan bahwa pertemuan keluarga besar yang melibatkan lebih dari dua rumah tangga akan dilarang mulai Kamis, karena kota itu mendorong langkah-langkah pengendalian yang paling ketat sejak pandemi dimulai dua tahun lalu.

Di stasiun MTR Tseung Kwan O pada Selasa malam, lebih dari 10 pria mengantri di luar salon yang menawarkan potong rambut cepat. Seorang pria mengatakan dia mengambil kesempatan terakhir untuk memangkas sebelum Kamis, khawatir rambutnya akan tumbuh terlalu panjang selama periode penutupan. .

Seorang pria mengunggah foto gaya rambutnya yang aneh ke Facebook dengan judul: "Saya tidak akan pernah melakukan pemotongan kecepatan HK$50 lagi di masa depan."

Pria lain bahkan mengatakan dia mencoba mengeriting rambutnya di rumah tetapi gagal, dan bertanya kepada sesama netizen apakah ada salon di Sham Shui Po yang masih buka.

Lo Kin-hei, ketua Partai Demokrat, mengkritik langkah pemerintah untuk melarang serikat keluarga di tempat pribadi dan mengatakan tidak mungkin untuk menegakkan hukum.

Dia mengatakan pengaturan baru ini sangat meresahkan masyarakat dan meragukan dunia seperti apa yang dimiliki Lam dan pejabat pemerintah lainnya.

Ramon Yuen Hoi-man, juru bicara partai untuk kebijakan medis, mengatakan vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan gejala parah atau kematian.Tetapi "vaksin pass" tidak ada gunanya untuk memutuskan rantai penularan.

Izin itu akan menghukum warga yang tidak divaksinasi dan memaksa mereka untuk membayar biaya yang tidak masuk akal, kata Yuen.

Namun, anggota parlemen Jeffrey Lam Kin-fung meminta warga Hongkong untuk “berkorban demi gambaran yang lebih besar” untuk menghentikan pandemi agar tidak meningkat secara eksponensial.

Jeffrey Lam juga menekankan “vaksin pass” adalah langkah penting bagi semua sektor untuk memulai awal yang baru, dan untuk melindungi warga ketika mereka meninggalkan rumah mereka.

Dia juga mendukung amandemen Undang-undang Ketenagakerjaan agar dapat diterima majikan untuk memecat seorang karyawan yang tidak dapat masuk kerja karena pengaturan “vaksin pass”. Amandemen tersebut bertujuan untuk menurunkan risiko penyebaran virus di tempat kerja. .

Dia berterima kasih kepada semua warga, petugas medis, petugas kebersihan, dan penjaga keamanan atas kerja sama mereka dengan kebijakan anti-epidemi baru.