Pengungsi Hong Kong berjuang untuk menemukan makanan di rak supermarket yang kosong

 #berita - Pembelian panik di Hong Kong di tengah kekhawatiran penguncian COVID-19 baru telah memukul para pengungsi kota sangat keras karen...

 #berita - Pembelian panik di Hong Kong di tengah kekhawatiran penguncian COVID-19 baru telah memukul para pengungsi kota sangat keras karena mereka hanya dapat menghabiskan uang saku mereka di supermarket yang secara teratur kehabisan persediaan, kata pekerja bantuan dan pengungsi.

Hong Kong gelisah karena menunggu kampanye pengujian COVID massal dengan kasus melonjak dan banyak penduduk mengharapkan penguncian baru di kota berpenduduk lebih dari 7 juta orang.

Untuk 14.000 pengungsi Hong Kong, situasinya sangat sulit karena mereka hanya dapat menggunakan token makanan senilai HK$1.200 (US$153) yang mereka dapatkan sebulan di satu jaringan supermarket.

"Kami hanya memiliki satu tempat untuk dikunjungi, yaitu ParknShop," kata seorang pengungsi berusia 68 tahun dari Afrika, yang menolak memberikan nama lengkapnya karena sensitifitas masalah tersebut.

Satu-satunya hal yang baru-baru ini dapat dia temukan di rak-rak kosong di atas dan di bawah pulau adalah nasi, tuna kalengan, dan sarden, katanya.

Jaringan Kepedulian Pengungsi menemukan dalam survei baru-baru ini bahwa 73 persen dari 124 responden mengatakan mengalami kesulitan mendapatkan makanan dari supermarket selama seminggu antara 25 Februari dan 4 Maret.

"Ketika pembelian/penimbunan panik meninggalkan rak makanan kosong di supermarket seperti yang kita lihat selama beberapa minggu terakhir, komunitas 14.000 pengungsi dan pencari suaka hanya bisa beralih ke badan amal atau gereja untuk sekadar meletakkan makanan di atas meja," kata Preston Cheung, advokasi senior. , dan petugas komunikasi dengan Justice Center Hong Kong, yang membantu survei tersebut.

"Namun, badan amal seperti kami hanya dapat menawarkan bantuan terbatas ... pengungsi dan pencari suaka di Hong Kong dihadapkan pada kerawanan pangan, di samping akses terbatas ke kebutuhan sehari-hari."

Pemerintah kota, yang memberikan beberapa bantuan lain kepada pengungsi selain dari token makanan, tidak segera menanggapi permintaan komentar.