Penyelamat HK bergabung dengan misi harapan

 Hong Kong telah mengirim tim beranggotakan 60 orang ke Turki untuk membantu pekerjaan penyelamatan gempa bersama dengan rekan-rekan dari da...

 Hong Kong telah mengirim tim beranggotakan 60 orang ke Turki untuk membantu pekerjaan penyelamatan gempa bersama dengan rekan-rekan dari daratan.

Mereka dijemput oleh pelatih dari Stasiun Pemadam Kebakaran Tung Chung dan dibawa ke bandara pada sore hari untuk menuju Turki.

Petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran, Biro Keamanan, Departemen Imigrasi dan Departemen Kesehatan diantar oleh penjabat Kepala Eksekutif Eric Chan Kwok-ki dan Sekretaris Keamanan Chris Tang Ping-keung.

Chief Executive John Lee Ka-chiu, yang berada di Uni Emirat Arab, mengatakan pemerintah mendukung penuh tim untuk memastikan mereka menyelesaikan misi.

Korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah naik menjadi setidaknya 11.000 tadi malam dengan puluhan ribu orang terluka saat upaya penyelamatan yang panik berlangsung hingga hari ketiga menyusul salah satu bencana terburuk di kawasan itu dalam beberapa dekade.

Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menarik korban selamat dari puing-puing di kota-kota di seluruh Turki selatan dan Suriah utara, yang diguncang oleh dua gempa kuat dan serangkaian gempa susulan pada Senin. Gambar mengerikan para korban menggarisbawahi tragedi itu.

Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Dinas Pemadam Kebakaran Hong Kong didirikan setelah gempa bumi Sichuan 2008.

Lee sebelumnya menyatakan belasungkawa kepada para korban gempa dan mengatakan para pejabat akan memperhatikan situasi penduduk Hong Kong di daerah yang terkena dampak dan siap memberikan bantuan.

Beijing telah mengerahkan 82 pekerja penyelamat dengan empat anjing pencari dan penyelamat, dan memberi Turki dana bantuan, sementara tim penyelamat sukarelawan daratan juga mengirim delapan pekerja dan seekor anjing untuk mendukung upaya tersebut.

Pemerintah Taiwan mengirim 130 personel untuk fokus pada pencarian dan penyelamatan perkotaan di Turki.

Amerika Serikat dan Inggris juga mengirim tim besar, sementara sistem satelit Copernicus Uni Eropa diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat kepada otoritas lokal.

Di kota-kota besar dan kecil di seluruh Turki dan Suriah ada pemandangan yang memilukan setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter dan kemudian penderitaan yang mengerikan dalam suhu yang sangat dingin.

Mereka termasuk seorang gadis Suriah berusia tujuh tahun yang melindungi adik laki-lakinya di bawah reruntuhan dan seorang ayah yang patah memegangi tangan putrinya yang telah meninggal.

Seorang bayi perempuan yang baru lahir juga ditemukan hidup, masih terikat tali pusar pada ibunya yang telah meninggal

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk ribuan orang yang terluka dan ribuan orang yang masih terperangkap.

Bagi Mesut Hancer, warga kota Turki Kahramanmaras, yang dekat dengan pusat gempa, sudah terlambat. Dia duduk di atas puing-puing yang membeku, terlalu sedih untuk berbicara, menolak melepaskan tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, saat tubuhnya terbaring tak bernyawa di antara lempengan beton dan untaian tulangan yang bengkok.

Bahkan bagi yang selamat, masa depan tampak suram. Banyak yang berlindung dari gempa susulan tanpa henti, hujan dingin dan salju di masjid, sekolah, dan bahkan halte bus - membakar puing-puing agar tetap hangat.

Frustrasi juga tumbuh karena bantuan lambat datang.

Ali Sagiroglu berkata: "Saya tidak bisa mendapatkan saudara laki-laki saya kembali dari reruntuhan. Saya tidak bisa mendapatkan keponakan saya kembali. Lihat di sekitar sini. Tidak ada pejabat negara di sini, demi Tuhan!"