Perbatasan Lo Wu dibuka kembali pada hari Senin

 Pelabuhan Lo Wu yang baru direnovasi akan dibuka kembali pada hari Senin, mencerahkan prospek pemilik toko di Kota Komersial Luohu, yang ju...

 Pelabuhan Lo Wu yang baru direnovasi akan dibuka kembali pada hari Senin, mencerahkan prospek pemilik toko di Kota Komersial Luohu, yang juga kembali beroperasi pada hari yang sama.

Dalam pemberitahuan kepada penyewa di mal kemarin, perusahaan manajemen properti mengatakan telah menerima "pemberitahuan resmi" bahwa pelabuhan Luohu akan "dibuka kembali sepenuhnya" pada Senin.

Dikatakan para pelancong akan meninggalkan Hong Kong dan memasuki Shenzhen melalui gedung pelabuhan Luohu.

"Semua orang harap luangkan beberapa hari ini untuk merapikan dan mengatur barang. Pada hari pertama pembukaan kembali pelabuhan, semua orang harus buka untuk bisnis," bunyi pemberitahuan itu.

He Shengan, wakil manajer eksekutif Manajemen Properti Kota Komersial Shenzhen Jinluohu, mengatakan: "Pelabuhan pasti akan dibuka kembali pada 6 Februari," menambahkan bahwa berita itu datang dari kantor masuk dan keluar pelabuhan Shenzhen.

Seorang pedagang Hong Kong mengklaim bahwa pejabat Shenzhen telah memberi tahu mereka bahwa kuota harian lintas batas dan persyaratan tes PCR akan dibatalkan Selasa, 7 Februari.

Pelabuhan tersebut tidak termasuk dalam titik kontrol darat yang dibuka kembali pada 8 Januari karena pekerjaan konstruksi.

Saat ini, orang hanya dapat melakukan perjalanan ke daratan melalui tiga pelabuhan termasuk Futian (Lok Ma Chau), Man Kam To dan Teluk Shenzhen.

Berita itu muncul ketika puluhan siswa lintas batas kembali ke sekolah setelah lebih dari tiga tahun.

Biro Pendidikan memberi tahu sekolah pada hari Jumat bahwa siswa sekolah menengah lintas batas dapat datang ke Hong Kong untuk mengikuti kelas pada hari Senin. Siswa lintas batas sekolah dasar dan taman kanak-kanak dapat melanjutkan kelas tatap muka akhir bulan ini. Siswa-siswa ini akan dibebaskan dari 50.000 kuota kontrol lahan harian saat ini.

Lusinan siswa lintas batas tiba di stasiun MTR Sheung Shui kemarin untuk menjadi yang pertama kembali ke sekolah setelah liburan Tahun Baru Imlek, meskipun diharuskan memesan slot perjalanan mereka secara online dan menjalani tes PCR dalam waktu 48 jam sebelum setiap perjalanan dengan hasil negatif. hasil.

Sekolah Dasar Fung Kai No 1 di Shueng Shui menyambut sekitar 30 siswa lintas batas.

Di antara mereka ada lima siswa sekolah dasar, Chow, yang senang bertemu kembali dengan teman sekelas dan gurunya setelah mengikuti kelas online selama tiga tahun.

"Saya bangun sebelum jam enam hari ini. Biasanya saya bangun setelah jam 7 pagi untuk kelas online," kata Chow. "Layak untuk bangun lebih awal."

Ayah Chow mengatakan butuh sekitar satu jam mengantri untuk tes PCR, menambahkan: "Memiliki kelas online selama tiga tahun telah memengaruhi putra saya. Dia tidak bisa fokus dan tidak ada interaksi sosial dengan teman sekelasnya, jadi saya ingin membiarkan dia kembali." ke sekolah sedini mungkin."

Siswa lintas batas lima sekolah dasar lainnya, Li, mengatakan dia sangat bersemangat sehingga dia tidak bisa tidur malam sebelumnya.

Beberapa siswa sekolah dasar mengunjungi kampus sekolah mereka untuk pertama kalinya saat mereka menghadiri taman kanak-kanak secara daring.

Seorang siswa kelas dua sekolah dasar, kata Chan, dia menganggap kampus sekolahnya "sangat indah".

Kepala sekolah Fung Kai, Chu Wai-lam, mengatakan para guru telah menyambut para siswa di stasiun MTR Sheung Shui.

Chu mengatakan sekitar 20 siswa lintas batas yang ingin kembali ke sekolah tidak dapat datang ke Hong Kong karena mereka gagal mengajukan kuota atau menyelesaikan tes PCR.

Dia berharap pihak berwenang akan membatalkan kuota harian dan persyaratan tes PCR dan dia yakin lebih banyak siswa lintas batas akan dapat kembali ke sekolah setelah lebih banyak titik kontrol seperti pelabuhan Louhu dan Huanggang dibuka.

Chu mengatakan sekolahnya telah mengatur dua kali istirahat 25 menit bagi siswa lintas batas untuk mengenal teman sekelas mereka. Ada kelas bimbingan belajar dan pekerja sosial untuk memberikan dukungan kepada siswa.