Setiap orang akan dicabut izin seumur hidupnya jika mereka telah melakukan kesalahan profesional yang serius

Setiap orang akan dicabut izin seumur hidupnya jika mereka telah melakukan kesalahan profesional yang serius, kata pedoman Biro Pendidikan t...

Setiap orang akan dicabut izin seumur hidupnya jika mereka telah melakukan kesalahan profesional yang serius, kata pedoman Biro Pendidikan terbaru, sambil memberikan contoh "apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan".

Panduan setebal 30 halaman dalam bahasa Mandarin itu mencantumkan delapan prinsip perilaku profesional guru: nilai-nilai profesional, mematuhi hukum, bertindak sebagai panutan, memiliki integritas dan keadilan, setia pada pekerjaan mereka, peduli pada siswa, menghormati privasi, dan membela profesionalisme.

Pedoman tersebut juga mencantumkan 40 "dos" dan 32 "don'ts" dalam perilaku, termasuk guru harus memiliki kesadaran diri dalam menjaga keamanan nasional dan tidak boleh mengambil bagian dalam kegiatan ilegal, atau mengirim pesan perintah anti sosial kepada siswa.

Pedoman tersebut berlaku untuk semua guru yang terdaftar di Hong Kong, termasuk kepala sekolah dan guru di berbagai tingkatan.

Biro tidak hanya akan melihat putusan pengadilan ketika menangani pelanggaran guru yang melibatkan kegiatan ilegal.

Pedoman tersebut mencantumkan 11 kasus guru yang melakukan kesalahan profesional yang dihukum dengan pencabutan izin, teguran atau surat peringatan.

Dalam salah satu kasus, seorang guru ditemukan mengirimi seorang siswi SMP dengan banyak konten eksplisit dan membujuknya untuk melakukan hubungan seksual.

Biro membatalkan pendaftaran gurunya.

Berbicara kepada wartawan kemarin, Sekretaris Pendidikan, Christine Choi Yuk-lin, mengatakan persyaratan dalam pedoman tersebut adalah "beberapa hal yang dapat dilakukan sebagian besar guru" karena dia tidak setuju pedoman tersebut akan mendorong lebih banyak laporan terhadap guru.

Ketika ditanya apakah guru dapat mendiskusikan topik seperti "protes kertas putih" di daratan baru-baru ini, Choi berkata: "Mengapa guru harus mendiskusikan masalah yang terjadi di masyarakat? Apa artinya menjelaskan arti selembar kertas putih kepada Sekolah Dasar? Satu siswa?"

Tetapi dia kemudian mengklarifikasi bahwa ini tidak berarti guru tidak dapat menyebutkan topik tersebut, dengan mengatakan bahwa tidak profesional bagi guru untuk dipengaruhi oleh emosi dan menghabiskan waktu pelajaran siswa. "Tidak ada alasan bagi seorang guru untuk menggunakan beberapa materi palsu dan jelek dan dengan sengaja mengisi waktu pelajaran," kata Choi.

Dia mengacu pada kasus yang dinyatakan dalam pedoman, di mana lisensi seorang guru dicabut karena dia terus menggunakan bahan ajar yang bias selama pelajaran studi liberal sekolah menengah atas. Materi yang digunakan juga ditemukan memiliki komentar palsu dan penuh kebencian terhadap China.

“Jika satu guru hanya mendukung sikap politiknya yang bias, dan menyebarkan pesan kepada siswa, itu akan sangat menyakitkan bagi siswanya,” kata Choi.

Ditanya bagaimana sebuah materi pengajaran dapat dianggap bias, dia berkata: "Setiap guru yang menerima pelatihan yang tepat akan tahu. Jika seseorang tidak tahu apakah materinya salah, itu seperti seorang koki yang tidak tahu apakah sebuah hidangan beracun."

Wong Kin-ho, ketua Serikat Pekerja Pendidikan Hong Kong, mempertanyakan apakah seorang guru masih perlu melapor jika dia hanya memiliki perselisihan kecil, mengingat di bawah pedoman guru diharuskan melapor ke sekolah jika terlibat dalam penyelidikan kriminal. .

"Apakah saya perlu melapor jika saya dituntut karena melakukan pekerjaan bangunan kecil tanpa izin di rumah saya, atau jika mobil saya ditabrak?" tanyanya, dan berharap biro bisa memberikan definisi yang lebih jelas.

Namun anggota parlemen sektor pendidikan Chu Kwok-keung menyambut baik mekanisme pelaporan tersebut.

“Dulu peraturan tentang perilaku guru kurang, meskipun beberapa sekolah mungkin sudah memasukkannya ke dalam kontrak,” katanya.

Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Menengah Hong Kong, Lin Chun-pong, menyambut baik pedoman tersebut, mengatakan sekolah dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pendekatan biro untuk menangani keluhan terhadap guru.

Namun dia mengatakan para guru prihatin dengan praktik pengaduan yang ditangani oleh biro saat ini, setelah Dewan Perilaku Profesional dalam Pendidikan dibubarkan pada Mei tahun ini.

Dia mengusulkan pembentukan badan pengelola undang-undang, yang dapat mencakup perwakilan dari guru, sekolah, orang tua, dan biro, untuk memperbaiki mekanisme pelaksanaan profesi guru.